Sabtu, Januari 14, 2023

PEMBERITAHUAN

Para PEMBACA yang baik

Para pembaca blog saya: 'Tapanuli Selatan dalam Angka' dan 'Poestaha Depok' dapat mengikuti informasi sejarah di dalam channel Youtube dalam waktu dekat ini

https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982/about



Rabu, Agustus 11, 2021

Sejarah Peradaban Kuno (100): Kontribusi Angkola Mandailing di Sejarah Indonesia; Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Peradaban Kuno di blog ini Klik Disini 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini

Apakah ada kontribusi Angkola Mandailing dalam Sejarah Menjadi Indonesia? Seperti kata Presiden Soekarno tempo doeloe Jasmerah! Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Okelah kalau begitu jangan sekali-kali melupakan sejarah. Lantas seberapa besar kontribusi Angkola Mandailing dalam Sejarah Menjadi Indonesia? Para pembaca silahkan kembali membaca semuanya yang telah disarikan di dalam 99 artikel sebelum ini. Artikel ini adalah artikel penutup dari serial artikel peradaban kuno Angkola Mandailing yang terus berlangusng hingga ini hari.

Para pembaca juga dapat mengikuti sejarah peradaban Angkola Mandailing di tingkat nasional pada berbagai artikel di blog Poestaha Depok. Untuk diketahui bahwa artikel-artikel di blog Poestaha Depok ditulis dalam rangka untuk mempelajari berbagai aspek Sejarah Menjadi Indonesia. Artikel-artikel dalam blog Poestaha Depok dibuat dalam serial artikel berbagai kota dan wilayah di Indonesia. Termasuk sejarah Angkola Mandailing di bawah lama Sejarah Padang Sidempuan, Dipilihnya nama laman Padang Sidempuan untuk mewakili sejarah Angkola Mandailing karena nama Padang Sidempuan sejak 1870 dijadikan sebagai ibu kota Tapanuli Selatan (Tapanuli Bagian Selatan) yang juga pernah menjadi ibu kota Residentie Tapanuli. Nama laman lain untuk mewakili Tapanuli adalah Sejarah Kota Sibolga dan Sejarah Barus (karena memilik sejarah yang lebih tua dari Tarutung), Untuk wilayah Sumatra Timur disatukan di dalam lama Sejarah Kota Medan dan wilayah Aceh di bawah laman Sejarah Aceh. Demikian juga dengan wilayah Riau di bawah laman Sejarah Riau. Seperti halnya wilayah Tapanuli, untuk sejarah wilayah Sumatra Barat dibuat tiga lama: Sejarah Kota Padang, Sejarah Bukit Tinggi dan Sejarah Air Bangis. Demikian seterusnya hingga sejarah Papua plus sejarah luar Indonesia dalam tiga laman: Sejarah Singapura (wilayah Semenanjung dan Borneo Utara), Sejarah Filipina dan Sejarah Australia.

Lalu bagaimana kontribusi Angkola Mandailing dalam Sejarah Menjadi Indonesia? Seperti diuraikan dalam 99 artikel sebelum ini, begitu banyak kontribusi Angkola Mandailing dalam Sejarah Menjadi Indonesia, bahkan sejak era peradaban zaman kuno. Semua itu menjadi penting bagi generasi muda di wilayah Tapanuli Bagian Selatan bahwa Angkola Mandailing memiliki sejarah yang panjang dan kaya dari berbagai aspek. Oleh karena itu dalam dunia yang semakin kompleks sekarang, memahami sejarah masih diperlukan, terutama dijadikan sebagai spirit dan sumber inspirasi. Seperti kata pemimpin tempoe doeloe jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena di dalam sejarah terdapat identitas diri dan kearifan lokal. Selamat belajar sejarah.

Selasa, Agustus 10, 2021

Sejarah Peradaban Kuno (99): Indonesia dan Negara Tetangga; Warisan Peradaban Zaman Kuno Angkola Mandailing di Dunia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Peradaban Kuno di blog ini Klik Disini 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini

Seberapa banyak porsi sejarah Angkola Mandailing dalam sejarah Sumatra Utara? Entahlah! Kita tidak berbicara lagi tentang sejarah di Sumatra Utara, tetapi membicarakan sejarah Angkola Mandailing di tingkat nasional dan dunia. Beberapa waktu yang lalu pernah diproklamirkan tentang (parsadaan) Siregar Dunia. Banyak pihak lain kaget. Tetapi sesungguhnya itu tidaklah mengada-ada. Anggaplah itu sebagai ungkapan bahwa Siregar telah mewakili Angkola Mandailing di tingkat yang lebih luas.

Belum lama ini dari suatu studi mendalam yang dilakukan di Malaysia, bahwa pendiri kota Kuala Lumpur, ibu kota negara Malaysia adalah orang-orang Angkola Mandailing yang dipimpin oleh Soetan Poeasa marga Lubis. Wali Kota pertama di kota Surabaya dan kota Padang berasal dari Mandailing. Dalam studi yang pernah saya lakukan sendiri bahwa orang Mandailing jauh lebih banyak berada di luar Tapanuli Bagian Selatan. Berdasarkan sensus penduduk 2010 jumlah orang Angkola di provinsi Jawa Timur sebanyak 29,194 jiwa, populasi ketiga terbanyak setelah Tionghoa dan Sunda di luar penduduk asli (Jawa dan Madura).

Lantas bagaimana sejarah peradaban Angkola Mandailing di Indonesia dan negara-negara tetangga khususnya dan dunia umumnya? Seperti disebut di atas, tidak hanya Siregar yang mendunia tetapi secara umum peradaban Angkola Mandailing sudah menyebar sejak zaman kuno hingga Filipina, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku bahkan hingga Selandia Baru. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.