Jumat, April 22, 2011

Universitas Graha Nusantara (UGN) Padang Sidempuan: ‘Rumah Pendidikan’ Bagi Anak Negeri di Tapanuli Bagian Selatan



UGN: Menuju Status PTN

Universitas Graha Nusantara (UGN) Padang Sidempuan tengah bersiap-siap untuk beralih status dari perguruan tinggi swasta (PTS) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN). Keinginan untuk mengubah status UGN ini dari swasta menjadi negeri didukung sepenuhnya oleh lima  daerah kabupaten/kota yang ada di Tapanuli Bagian Selatan.

Dasar pemikiran perubahan status tersebut didasarkan atas tingginya jumlah siswa di wilayah Tapanuli Bagian Selatan yang menamatkan studinya dan tingginya jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan ke PTN di luar daerah. Diharapkan dengan dinegerikannya UGN maka Universitas Anak Negeri ini akan mendampingi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) yang sudah ada Padang Sidempuan.

Rabu, April 20, 2011

Harimau, Orang Utan dan Gajah di Tapanuli Bagian Selatan: Mari Kita Lindungi dan Awasi

*Dikompilasi dari berbagai sumber

Daftar binatang langka di Indonesia semakin panjang. Binatang (hewan) langka merupakan spesies yang memiliki resiko akan punah baik punah di alam liar (extinct in the wild) ataupun sepenuhnya punah (extinct). Hewan-hewan dinyatakan langka  berdasarkan rasio jumlah spesies (populasi) dan berdasarkan daerah persebaran (habitat). Di Indonesia, binatang-binatang langka semakin banyak. Daftar satwa di Indonesia yang dilindungi ini didasarkan atas Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Berdasarkan PP tersebut sedikitnya terdapat 70 spisies mamalia, 93 aves (burung), 29 reptil, 20 serangga (insecta), 7 ikan (pisces), 1 antrozoa, dan 13 bivalvia. Tiga satwa mamlia yang harus dilindungi yang terdapat di Tapanuli Bagian Selatan adalah harimau, orang utan dan gajah.

Sabtu, April 16, 2011

Sungai Barumun: ‘Jalan Sutra’ Via Daerah Candi Menuju Sumber Ekonomi di Tapanuli Bagian Selatan

*Semua artikel Sumatera Tenggara di Asia Tenggara dalam blog ini Klik Disini
 
*Dikompilasi dari berbagai sumber
Sungai Barumum merupakan jalur transportasi melalui sungai yang terpenting di masa lalu dari pantai timur Sumatra di Labuhan Bilik, Kabupaten Labuhan Batu Selatan ke daerah pedalaman di Tapanuli Bagian Selatan (peta Sungai Barumun). Anak Sungai Barumun yang pertama di daerah hilir Sungai Barumun adalah Sungai Bilah. Anak-anak Sungai Barumun di daerah hulu adalah Sungai Kanan (bercabang di Langgapayung), Sungai Batang Pane (bercabang di Binanga), dan Sungai Sihapas (bercabang di Barumen Tengah) dan Sungai Aek Sangkilon. Keempat anak Sungai Barumun di hulu ini bersumber dari daerah pegunungan sepanjang Bukit Barisan.
  • Hulu Sungai Kanan yang melewati Kota Langgapayung di Kabupaten Labuhan Batu Selatan berada di daerah Gunung Tampulon Anjing di Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara.
  • Hulu Sungai Sihapas yang melewati Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas dan Kota Aek Godang di Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara berada di daerah Gunung Sibual Buali di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.
  • Hulu Sungai Batang Pane yang melewati Kota Gunung Tua Kecamatan Batang Onang Kabupaten Padang Lawas Utara berada di daerah Gunung Tampulon Anjing di Kecamatan Aek Bilah Kabupaten Tapanuli Selatan. Anak Sungai Batang Pane adalah Sungai Aek Sirumambe yang bercabang di Desa Portibu Julu, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara.

Selasa, April 12, 2011

Daftar Nama Baru Jalan di Kota Padang Sidempuan


Sejumlah jalan di Kota Padang Sidempuan telah mengalami penggantian nama.  Hal ini didasarkan adanya Peraturan Daerah (Perda) No. 12 Tahun 2005 tentang Nama-Nama Jalan di Kota Padang Sidempuan. Dari  228 nama jalan yang ada sekarang sebagian diantaranya berganti nama dengan nama baru. Berikut disajikan nama-nama jalan yang diganti tersebut.

Kecamatan Padang Sidempuan Utara

  • Jalan Merdeka menjadi Jalan Jenderal Sudirman.
  • Jalan Jenderal Sudirman menjadi Jalan Kapten Koima (Ruas mulai dari simpang jalan topi sampai simpang jalan Sitombol/Diponegoro) dan menjadi Jalan Serma Liong Kosong (Ruas mulai simpang jalan Sitombol/Diponegoro ke depan rumah dinas walikota)

Sabtu, April 09, 2011

Willem Iskander dan Lahirnya Tokoh-Tokoh Sastrawan Nasional dari Tapanuli Bagian Selatan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Willem Iskander dalam blog ini Klik Disini

**Dikompilasi dari berbagai sumber

Willem Iskander

Sati gelar Sutan Iskandar yang namanya kemudian dikenal sebagai Willem Iskander lahir di Pidoli Lombang pada bulan Maret 1840. Ibunya Si Anggur boru Lubis dari Rao-rao dan ayahnya Raja Tinating, Raja Pidoli Lombang. Pada usia 13 tahun, 1853, Sati masuk sekolah rendah dua tahun yang didirikan Godon di Panyabungan. Alexander Philippus Godon (1816-1899) adalah Asisten Residen Mandailing Angkola, 1848-1857 dari pihak Belanda pasca Perang Paderi yang merancang dan membangun mega proyek jalan ekonomi dari Panyabungan ke pelabuhan Natal sepanjang 90 Km.

Begitu lulus, 1855, Sati diangkat menjadi guru di sekolahnya. Barangkali Willem Iskander lah guru formal termuda, 15 tahun, dalam sejarah pendidikan Indonesia. Pada saat yang sama ia juga diangkat oleh Godon menjadi juru tulis bumiputera (adjunct inlandsch schrijfer) di kantor Asisten Residen Mandailing Angkola di Panyabungan. Jabatan guru dan juru tulis itu dijabatnya dua tahun, menggantikan Haji Nawawi yang berasal dari Natal, sampai menjelang keberangkatannya ke Negeri Belanda bersama Godon, Februari 1857.

Senin, April 04, 2011

Surat Kabar di Padang Sidempuan ‘Tempo Doeloe’ dan Lahirnya Tokoh-Tokoh Pers Nasional dari Tapanuli Bagian Selatan

*Dikompilasi dari berbagai sumber

Awal munculnya surat kabar di Tapanuli bermula di Padang Sidempuan. Pada tahun 1914 tidak lama setelah Rajiun Harahap gelar Sutan Casayangan Soripada kembali dari negeri Belanda, maka diterbitkanlah sebuah surat kabar berbahasa Batak di Padang Sidempuan yang bernama Poestaha. Pada kepala surat kabar tersebut terdapat pernyataan Sutan Casayangan: ‘na ni togoe-togoe ni naoeli boeloeng Soetan Casayangan Soripada’.

Semarak persuratkabaran di kota tersebut semakin terasa ketika sejumlah individu semakin menyadari banyaknya ketidakadilan bagi pribumi oleh pemerintah kolonial Belanda di Padang Sidempuan dan sekitarnya. Tumbuh kesadaran, nasionalisme semakin menguat. Seorang pemuda namanya Parada Harahap, yang sejak masih kanak-kanak sudah mengenal surat kabar Poestaha merasa tidak puas tinggal di Medan. Dari perantauan ia kembali ke Padang Sidempuan dan menjadi pemimpin redaksi surat kabar Poestaha.

Minggu, April 03, 2011

Pembukaan Jalan Baru di Tapanuli Bagian Selatan: Pengintegrasian Kembali Berbagai Fungsi Kabupaten/Kota Selama dan Setelah Masa Pemekaran

 
*Dikompilasi dari berbagai sumber

Pemekaran Kabupaten Tapanuli Selatan sempat ada kekhawatiran bahwa daerah-daerah kabupaten/kota akan mengalami gaya sentripetal dimana antar satu kecamatan dengan kecamatan lainnya yang dekat semakin dekat dan yang jauh semakin jauh. Pemekaran membawa implikasinya sendiri. Kini, dimasa pasca pemekaran keinginan untuk mengintegrasikan kembali kecamatan-kecamatan yang dulunya terpisah satu sama lain semakin dimungkinkan yang berjauhan semakin terasa lebih dekat. Kebutuhan pembukaan jalan baru dan realisasinya semakin mendesak agar  proses integrasi berbagai aspek di Tapanuli Bagian Selatan semakin terwujud.

Manfaat langsung dari pengintegrasian Tapanuli Bagian Selatan melalui pembukaan jalan baru dan rehabilitasi jalan yang sudah ada adalah memungkinkan terselenggaranya dengan baik hubungan sosial (adat istiadat) antar pemangku huta di wilayah Tapanuli Bagian Selatan. Manfaat tidak langsung adalah terjadinya perubahan arus orang dan barang antar kabupaten dan antar kecamatan,  reintegrasi fungsi-fungsi pendidikan dan kesehatan di wilayah Tapanuli Bagian Selatan, dan memungkinkan lebih cepatnya isolasi huta ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta memberi jalan agar pengentasan kemiskinan lebih cepat tercapai.