Senin, Juli 21, 2014

Bag-1: Kweekschool Padang Sidempoean (1879-1893): Satu dari Delapan Sekolah Guru di Era Hindia Belanda



Bagian Pertama
Lokasi Kweekschool Padang Sidempoean, 1880

Kweekschool adalah sekolah guru bantu di era Hindia Belanda. Pada tahun 1875  Kweekschool Tanobato ditutup dan sebagai penggantinya dibuka kweekshool di Padang Sidempoean, 1879. Lokasi Kweekshool Padang Sidempoean ini (lihat, Peta-1880) kini merupakan area yang menjadi lokasi SMA-1, SMA-2, SPG, SD-16, SD-23, SD-14 dan SMP-3. Sementara bangunan lama kweekshoolnya sendiri pada masa ini masih terlihat dan menjadi gedung SMA Negeri 1 Padang Sidempuan.

***
Koran Java-bode: nieuws, handels-en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 09-12-1874 memberitakan bahwa sekolah guru Inlandsehe di Tano Bato akan dipindahkan ke Padang Sidempoean. Sekolah ini akan diprogram untuk mendidik sebanyak 25 murid yang berada di wilayah Tapanoeli. Koran Algemeen Handelsblad, 21-09-1875 menyatakan bahwa kweekschool yang ada nantinya akan mengidikasikan sekolah guru hanya terdapat di delapan kota, yakni: Magelang, Bandoeng, Proboliggo (java); Amboina. Tondano, Bandjermasin, Fort de Kock (Bukittinggi); dan Padang Sidempoean.

Koran Sumatra-courant: nieuws-en advertentieblad, 13-11-1875 memberitakan bahwa Kweekschool Tano Bato telah ditutup sementara tahun lalu (1974), karena Willem Iskander (Satie Nasoetion) masih bersama dua rekannya melakukan studi di Negeri Belanda. Diharapkan nantinya Willem Iskander akan menjadi kepala sekolah di Kweekschool Padang Sidempoean. Namun hal ini tidak tercapai, karena Willem Iskander telah meninggal di Negeri Belanda, 8 Mei 1876. Kabar meninggalnya pelopor pendidikan di Tapanuli Selatan ini  diberitakan koran De Locomotief: Samarangsch handels-en advertentie-blad yang terbit pada tanggal 31 Juli 1876.

Koran De locomotief: Samarangsch handels-en advertentie-blad, 24-10-1878 memberitakan anggaran pendidikan di Kweekschool Padang Sidempoean akan berubah sehubungan dengan penggantian Willem Iskander oleh guru berkebangsaan Belanda. Perkiraan biaya untuk personil termasuk biaya perjalanan yang tercantum di dalam Anggaran 1877 sebesar f 920 akan meningkat dengan estimasi sebesar f 14.640.

Koran Bataviaasch handelsblad, 21-02-1879 memberitakan adanya pengumuman dari Civiel Departement (Departemen Sipil) bahwa berkenaan dengan posisi kepala sekolah di Kweekshool Padang Sidempoean akan diisi oleh LK Harmsen  dari Kweekschool Fort de Kock. Mr. Harmsen adalah guru pangkat kelas 3 (asisten guru) yang diangkat dan bertindak sebagai kepala sekolah. Koran Sumatra-courant : nieuws-en advertentieblad, 25-02-1879 juga melansir berita ini melalui telegram yang dikirim dari Batavia. Hal yang sama juga diberitakan oleh koran Delocomotief: Samarangsch handels-en  advertentie-blad, 26-02-1879.

Koran Bataviaasch handelsblad, 05-03-1879 memberitakan beslit Mr. Harmsen telah diterbitkan. Selanjutnya koran Algemeen Handelsblad, 23-07-1879 memberitakan bahwa pada 30 April tahun ini telah dilakukan pembukaan Kweekshool Padang Sidempoean, Tapanoeli, Governement Sumatra’s Westkust. Pendidikan diikuti sebanyak  18 murid. Koran De locomotief: Samarangsch handels-en advertentie-blad, 13-11-1879 juga memberitakan pembukaan kweekschool baru ini. Disebutkan koran ini, organisasi sekolah ini dimuat dalam Staatsblad 1879 No. 26 dan 110, yang dengan sendirinya memperbarui dan menggantikan isi dalam staatsbald 1875 tentang peralihan Kweekschool Tano Bato menjadi Kweekschool Padang Sidempoean. Koran ini juga menyebutkan bahwa jumlah murid hanya 18 orang (kurang tujuh murid dari yang direncanakan sebelumnya).
 
Koran Sumatra-courant: nieuws-en advertentieblad, 17-06-1880 memberitakan kedatangan tiga murid sebagai bagian dari misi Jerman di Pantjur Napitu. Namun, hal ini Harmsen tidak sependapat dan pernah mengeluhkannya di Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia Society of Arts and Sciences). Hal ini diungkapkan oleh seorang pembaca (Xs. Chrtstolito) menulis di koran Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad, 25-09-1880. Sebab, selama ini antara misi gereja dan misi pemerintahan Belanda memang dipisahkan.

Koran Rotterdamsch nieuwsblad, 01-12-1881 memberitakan diangkatnya seorang guru ke Kweekshool Padang Sidempoen bernama J.W. van Haastert—yang akan menggantikan posisi Harmsen sebagai kepala sekolah yang sakit (pejabat sementara). Koran De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 02-12-1881 memberitakan telegram dari Batavia yang mana C.A. vam Ophuijzen (dari Probolinggo) ditugaskan untuk mendukung guru di Kweekshool Padang Sidempoean.  Hal yang sama juga diberitakan koran Soerabaijasch handelsblad, 14-12-1881. Koran Het nieuws van den dag: kleine courant, 10-01-1882 memberitakan pengangkatan (beslit) C.A. vam Ophuijzen sebagai guru di Kweekshool Padang Sidempoean.

Koran Algemeen Handelsblad, 17-04-1882 memberitakan pengangkatan J. Postma sebagai guru di Kweekshool Padang Sidempoean. Koran Java-bode: nieuws, handels-en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 25-09-1882 memberitakan bahwa CA Ophuijsen akan mengajarkan bahasa Melayu di Kweekshool Padang Sidempoean dengan mendapat tunjangan sebesar 50 Gulden per bulan di atas gajinya.

(bersambung)

*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber tempo doeloe

Tidak ada komentar: